Meme, Sebagai Fenomena di Sosial Media





 Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar

Dosen : Muhammad Burhan Amin



Topik Makalah





Meme, Sebagai Fenomena di Sosial Media







Kelas  :  1-IA23



Tanggal Penyerahan Makalah : 21 November 2016

Tanggal Upload Makalah  :  22 November 2016







P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.



Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n






N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
54416486
Mohammad Alimuddin Nuryahya















Program Sarjana Teknik Informatika


UNIVERSITAS GUNADARMA


ii



Kata Penghantar



Dengan mengucap puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunia nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

            Penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dari Bapak Muhammad Burhan Amin.

            Saya menyadari bahwa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu  kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca saya mengharapkan.























15 JANUARI 2017





Penyusun                      









Mohammad Alimuddin Nuryahya





























iii



 DAFTAR ISI



JUDUL..................................................................................................................................  i

PERNYATAAN.................................................................................................................   ii

KATA PENGHANTAR.....................................................................................................  iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................  iv



BAB I PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang.......................................................................................................  1

1.2              Tujuan Penulisan...................................................................................................   2

1.3              Sasaran....................................................................................................................  2



BAB II PERMASALAHAN

2.1       Kekuatan................................................................................................................  3

2.2       Kelemahan.............................................................................................................  3

2.3       Peluang..................................................................................................................  3

2.4       Ancaman/Hambatan..............................................................................................  3



BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1       KESIMPULAN.....................................................................................................  4

3.2       REKOMENDASI..................................................................................................  4

REFERENSI.....................................................................................................................   5



















































iv

BAB I

PENDAHULUAN



1. Latar Belakang



            Kata meme pertama kali dikenalkan oleh Dawkins melalui bukunya The Selfish Gene

Pada tahnun 1976. Istilah meme berasal dari bahasa Yunani yaitu “mimeme” (Sesuatu yang menyerupai/menirukan),dan terdengar serupa dengan gen (gene). Dawkins memakai istilah ini untuk mendefinisikan lahirnya budaya dengan anggapan terjadinya merupakan bentukan dari banyak replikator. Hipotesisinya adalah manusia seharusnya melihat kelahiran budaya berasal dari banyaknya bentuk replikator, yang umumnya mereplikasi melalui hubungan dengan manusia, yang telah berevolusi sebagai peniru (walaupun tidak sempurna) informasi maupun prilaku yang efesien . Meme tidak selalu terkopi secara sempurna,bahkan dapat hilang, tercampur atau bahkan berubah dikarenakan pengaruh dari ide lainnya, sehingga menjadikan suatu meme yang baru. Meme yang baru dapat menjadi lebih baikatau lebih buruk sebagai replikator dibandingkan dengan meme sebelumnya. Meme adlah sebutan untuk sebuah konsep, ide, pemikiran, atau karya lainnya yang digunakan di internet secara luas sebagai alternatif komunikasi verbal atau visual secara linear, maupun untuk menggambarkan suatu keadaan, kulkur, dan hal lainnya dengan cara yang unik.

            Istilah interner meme digunakan untuk mendeskripsikan sebuah konsep yang menyebar lewat interner. Istilah ini menjurus pada istilah meme sendiri, walaupun arti sebenernya dari kata meme menjurus pada konsep atau kategori tentang informasi sebuah kulkur secara luas. Ada yang menyebutkan meme merupakan neologi, yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di dalamnya gagasan, perasaan, ataupun perilaku. Meme dapat bereplikasi dengan sendirinya dalam bentuk peniruan dan membentuk suatu budaya, cara seperti ini mirip dengan penyebaran virus. Maka dengan demikian meme, menyebar berupa ide dan bila tidak berhasil dia akan mati, sedangkan yang lain akan bertahan dan menyebar untuk tujuan yang lebih baik.



LATAR BELAKANG MUNCULNYA MEME DI INDONESIA



            Pada tahnu 2014, ada hal yang sangat menarik yang sedang hangat-hangatnya dikalangan masyarakat, khususnya anak muda. Hal yang menarik tersebut adalah hal sederhana berupa gambar digital dengan dibumbui beberapa kalimat namun begitu menggoda untuk dilihat, yaitu meme. Di tahun 2014 lah meme seolah menjadi fenomena sosial yang booming menyedot perhatian yang paling banyak. Walupun meme sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya tetapi pada tahun 2014 lah yang paling banyak menyita perhatian semua kalangan sampai saat ini. Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat asalkan punya smartphone dan koneksi internet di tambah dengan kepemilikan akun media sosial sudah dapat mengakses gambar-gambar tersebut, atau jika yang menggukan smartphone tersebut memang mengerti aplikasi gambar tersebut, bukan hanya melihat dan mengakses saja namun memproduksi juga.













1

2. Tujuan

           

1. Memahami fenomena meme

2. Memahami bagaimana fenomena meme di media sosial melakukan revolusi penyebaran  komunikasi

3. Memahami dampak dari meme bagi pengguna media social



3. Sasaran

1.Pemilik social media

Sudah tidak asing lagi jika di lingkungan terdapat orang – orang yang menghabiskan hari-harinya di depan komputer untuk sekedar bergaul di media sosial, berkicau di twitter, hingga menyebarkan tautan berita, video, atau meme. Tidak semua pengguna internet menyadari bahwa apa yang diunggahnya dapat disaksikan oleh para pengguna di seluruh dunia. Unggahan tersebut dapat direplikasi secara massal oleh orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya untuk kemudian tersebar secara liar.

2.Para netizen

Ketika sebuah meme sudah menyebar secara luas di jagad dunia maya, keuntungan apa yang diperoleh bagi orang yang membuatnya? Bisa jadi tidak ada keuntungan apa-apa secara langsung, terlebih jika mengingat bahwa pembuat meme kerap anonim. Ia hanya mendapatkan kepuasan dari kenyataan bahwa idenya sudah menjadi konsumsi publik. Ia mendapat kepuasan ketika seisi jagad dunia maya tertawa bersamanya. Sebagai contoh, para netizen sudah tidak asing lagi jika menemukan foto, surat, atau hal-hal lain yang bersifat pribadi di dunia maya.











































2

BAB II  PERMASALAHAN



Analisis permasalahan Meme, Sebagai Fenomena di Sosial Media memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :



1.      Kekuatan (Strength)

a.      Sebagai media untuk menghibur

b.       Tingginya tingkat ketertarikan masyarakat terhadap internet meme membawa dampak positif terhadap para kreator internet meme

c.       Komentar positif dapat membuat si pembuat meme menjadi semakin giat melakukan aksi editannya.

d.      Mengembangkan imajinasi dengan membuat cerita lucu



2.      Kelemahan (Weakness)

a.      Membuat lupa waktu para pembaca.

b.       Meme bisa bersifat distortif atau memalsukan, membuat informasi yang awalnya asli menjadi palsu atau sebaliknya yang konsekuensinya sulit membedakan informasi mana yang benar dan tidak benar

c.       Menganggap segala sesuatu dapat dibuat candaan, terkadang hal yang seharusnya tidak patut dapat dibuat bahan tertawa

d.     Menimbulkan kecanduan yang berlebihan.



3.      Peluang (Opportunity)

a.      Perubahan aktivitas komunikasi

b.       Pembaca menggunakan meme sebagai sarana sindiran

c.      Mudahnya menyebarkan meme lewat media sosial.

d.       Jumlah pengguna internet di Indonesia memang cukup besar.



4.      Tantangan/Hambatan (Threats)

a.     Cara membuat agar lucu

b.    Hukuman pidana

c.     Pembuatan meme yang berdampak penipuan akan terjerat pasal undang-undang

d.    Pembuatan meme yang terdiri dari kebohongan dapat berdampak fitnah bagi orang lain













3



BAB III  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.    Kesimpulan

a.       Orang Indonesia lebih suka menyampaikan kritik melalui meme dikarenakan cara ini   adalah cara menarik. Namun dampak yang ditimbulkan cukup besar, Meme yang sering dicari orang Indonesia adalah meme-meme kategori lucu karena lebih menghibur.

b.      Tidak semua yang disampaikan melalui meme bersifat buruk, banyak pula meme yang isinya memotivasi dan memberikan pengetahuan dunia politik yang tidak di pahami walaupun disertai dengan candaan.

c.       Jadikan meme sebagai media hiburan yang membangun dan sebaiknya buatlah meme yang tidak menyinggung orang lain karena dampaknya sangat besar terhadap diri sendiri.

d.      Orang Indonesia lebih suka menyampaikan kritik melalui meme dikarenakan cara ini adalah cara yang fun atau cara yang menarik. Namun dampak yang ditimbulkan cukup besar, Meme yang sering dicari orang Indonesia adalah meme-meme kategori lucu atau fun karena lebih menghibur.



2.    Rekomendasi

a.         Meme yang sering dicari orang Indonesia adalah meme kategori lucu atau fun karena lebih menghibur.

b.         Buatlah meme yang lebih patut sebagai bahan candaan, kurangi lah pembutan meme seperti menyidir orang yang berlebihan kerana sindiran itu gak mungkin membuat orang selama nya seneng disindir

c.          Jangan terlalu terlalu asik membaca meme karena meme dapat merubah komunikasi orang kurang akrab sesama orang.

d.         cara membuat agar lucu harus disertai alasan dan pertimbangan yang kuat, agar tidak menimbulkan kerugian diri sendiri dan orang lain

























4


Referensi Tulisan :





1.      Cangara. H. Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

2.       Prihatna, Henky. (2005). Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

3.      http://meylanarshanty.blogspot.co.id/2015/10/fenomena-bahasa-meme-di-media-sosial.html






















5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesenian Tari Jaipong

Analisis SWOT Demo Masyarakat Menyampaikan Aspirasi

Desain Pemodelan Grafik