DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Sejarah dan pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di
kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada
dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media
dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi
yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat
kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing),
lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi
dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan
gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain
penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang
melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin
disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan
untuk menguraikannya.
Berikut ini merupakan sejarah perkembangan desain komunikasi visual:
Sejarah Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan
komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain
adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari
pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang
digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan
keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya
prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia,
bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih
menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti
sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi
yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, desain komunikasi visual baru berkembang
sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan
atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari
bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain
adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf),
yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi
instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dansketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari
agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain
majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer
komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri
komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar,
pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual bukan seni murni. Seorang seniman pada
bidang seni murni terkadang mempunyai penonton atau pengamat hanya satu
(seniman itu sendiri), dimana karya seni tersebut merupakan ekspresi
emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya bertujuan
untuk memuaskan diri seniman tersebut. Sedangkan seorang desainer
komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala
bisa mencapai jutaan orang, dimana desainer itu harus dapat memahami dan
menginterpretasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang ke dalam
suatu karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan orang
atau sekelompok orang itu.
Seringkali desain komunikasi visual tampak seperti seni murni, dan
sebaliknya seni murni dapat tampak seperti desain komunikasi visual.
Bahan dan teknik yang
digunakan juga hampir sama, tetapi maksud dan tujuan masing-masingnya
berbeda. Seniman dan desainer, keduanya berusaha memecahkan problem
visual, tetapi seniman murni bertujuan lebih untuk memuaskan diri;
sedangkan desainer harus menggerakkan sekelompok orang untuk menghadiri
suatu acara, mengikuti petunjuk, memahami peta suatu lokasi atau membeli
suatu produk.
Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai
informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan
rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel
dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya
yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai
kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi
visual dari seni murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat
universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni
murni lebih bersifat emosional, di mana maksud dari seniman itu tidak
harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.
Pengertian Dan Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan
informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi
visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha
agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan
respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain
komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan
dimengerti oleh target group tersebut.
Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain
visualisasi dan bakat yang baik dalam berkomunikasi secara visual, ia
juga harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu masalah, mencari
solusi masalah tersebut dan mempresentasikan secara visual. Alat-alat
canggih seperti komputer dan printer yang up-to-date hanya berfungsi
sebagai sarana untuk meningkatkan produktifitas. Dalam perkembangannya
selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi
dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan
instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
- Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai
sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa
orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau
produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas
produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.
Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X
ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja.
Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan
bening, bersih, dan “sehat”.
- Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual
bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain
dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol
dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada
orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang
dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten.
Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu
lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum,
toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan
komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.
- Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan
promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi)
dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat;
contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat
sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai
tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif
dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.
Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi Visual
Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan
elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang
sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.
Tidak banyak desainer komunikasi visual yang sangat “fasih” di setiap
bidang ini, tetapi kebanyakan mempunyai kemampuan untuk bervisualisasi.
Seorang desainer komunikasi visual harus mengenal elemen-elemen ini.
Jika ia tidak dapat mengambil sebuah foto tentang kejadian tertentu,
maka ia harus tahu fotografer mana yang mampu, bagaimana mengemukakan
keinginannya dan bagaimana memilih hasil akhir yang baik untuk
direproduksi. Ia juga harus dapat membeli dan menggunakan ilustrasi
secara efektif, dan seterusnya.
- Desain danTipografi
Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan
sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk
tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk
mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media,
mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itupekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari.
Menurut Nicholas Thirkell, seorang tipographer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat
dibagi dalam dua bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer).
Seorang tipografer berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi
dengan menggunakan bentuk huruf yang telah ada, contohnya penggunaan
bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan
lain-lain. Karena itu seorang tipografer harus mengerti bagaimana orang
berpikir dan bereaksi terhadap suatu image yang diungkapkan oleh
huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer memerlukan sensitivitas dan
kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang desainer huruf
lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.
Saat ini, banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan
visualisasi serta membaca dan mengartikan suatu gambar atau image.
Disinilah salah satu tugas seorang tipografer untuk mengetahui dan
memahami jenis huruf tertentu yang dapat memperoleh reaksi dan emosi
yang diharapkan dari pengamat yang dituju.
Dewasa ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi,
tipografi masih dianggap sebagai elemen kunci dalam Desain Komunikasi
Visual. Kurangnya perhatian pada pengaruh dan pentingnya elemen
tipografi dalam suatu desain akan mengacaukan desain dan fungsi desain
itu sendiri. Contohnya bila kita melihat brosur sebuah tempat
peristirahatan (resor), tentunya kita akan melihat banyak foto yang
menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang membuat
kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi
bila dalam brosur tersebut digunakan jenis huruf yang serius atau resmi
(contohnya jenis huruf Times), maka kesan santai, relax dan nyaman tidak
akan ‘terbaca’ dalam brosur tersebut.
- Desain dan Simbolisme
Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang
lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan
gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman
ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian
yang mereka alami sehari-hari.
Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat
tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi,
kita akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa
penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan,
hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan
simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak
berbicara atau menggunakan bahasa yang sama.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk
menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen
dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan. Untuk menginformasikan
letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan
lain-lain digunakan simbol.
Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai
banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu. Seorang
desainer harus mengerti tentang perusahaan itu, tujuan dan objektifnya,
jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu.
Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh
pengamat yang dituju.
- Desain dan Ilustrasi
Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam
penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi
(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi
yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.
Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain
Komunikasi Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi
dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti
ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan
dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil
seperti cara kerja fotosintesis.
Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya
untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika
ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena
itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang
diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa
emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini
dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi
hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.
Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak,
yang biasanya bersifat imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus
menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang
sedang menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci
yang sedang bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus
dapat merangsang imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena
umumnya mereka belum dapat membaca.
- Desain dan Fotografi
Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan
elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan
(advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua
bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam
penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk
bercerita dengan baik dan kontak dengan
pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih
diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.
Victorian
Latar Belakang
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada
zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan
menginformasikan sesuatu dari seseorang ke public umum. Teknologi cetak
pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam
bidang marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan
iklan, bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana
menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang
semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat
dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan
menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan
biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-pose ekstrem misalnya
menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada zaman
ini.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Desainer lainnya
Ciri-ciri style
- Ilustrasi secara realisme dan sentimental serta mengutamakan keindahan.
- Penggambaran karakter perempuan yang berbadan subur.
- Framingberupa ornamen-ornamen.
- Banyak ditemui karya-karya yang sifatnya simetris.
- Typografi dengan menggunakan fonts jenis Sans Serif banyak ditemui, dalam satu karya menggunakan berbagai variasi font.
- Penggunaan warna-warna yang natural.
Arts and Crafts
Latar belakang
Arts and Craft muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap
Victorian yang dianggap sudah terlalu tradisional dan ketinggalan zaman.
Selain itu Victorian juga miskin nilai-nilai estetis karena
sifat-sifatnya yang natural dan apa adanya. Maka Arts and Craft muncul
dengan pelopornya William Morris, mengusung gaya ilustrasi yang kaya
akan seni decorative yang memiliki nilai craftmenship tinggi.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Desainer lainnya
Ciri-ciri style
- Sudah memiliki prinsip proporsi dan fungsi-fungsi bentukan
- Memiliki nilai estetis dan craftmenship yang sangat tinggi
- Border berupa seni ornament yang mayoritas berupa sulur-sulur atau tetumbuhan yang padat dan rumit
- Dipengeruhi oleh gaya ilustrasi Gothic
- Bila dibandingkan dengan gaya ilustrasi sebelmnya yaitu Victorian, Arts and Crafts jauh terlihat lebih bagus dan inovatif.
Art Nouveau
Latar belakang
Sama halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau juga muncul sebagai
bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Art Nouveau dianggap sebagai
gaya ilustrasi yang pertama kali di dalam dunia desain secara
internasional. Seorang kritikus berpendapat mengenai Art Nouveau, “one
of the most imaginative innovation in the history of design”.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Alphonse Mucha
- Lautree
- Eugene Grasset
- Raymond Savignac
- Jules Cheret
- Desainer lainnya
- Arthur H. Mackmundo
- J Gould
- William Carqueville
- Tadamori Yokoo
- Pierre Bonard
- Leonetto Cappiello
Ciri-ciri style
- Dekoratif, tetapi jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan Arts and Craft
- Pewarnaan yang flat
- Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris
- Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi
- Memiliki sifat simpati
Art Deco
Latar belakang
Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition
International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris,
1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan, extravaganza,
glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa
itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang ebih modern, dimana terdapat
bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, mjotion line dan
lampu-lampu mesin.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Cassandre
- Paul Collin
- Charles Loupot
- Desainer lainnya
- Pierre Fix-Masseau
- Leonetto Cappiello
Ciri-ciri style
Mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
- Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin
- Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain
Kitsch
Latar belakang
Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna ‘bad taste’. Dalam dunia seni,
kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki
nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu.
Gaya ilustrasi Kitsch tidak termasuk dalam perkembangan Sejarah Desain
Grafis karena aliran ini dianggap sebagai ‘outsider arts’. Istilah
Kitsch juga jarang disebutkan di dalam dunia pendidikan Desain, tetapi
terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
Desainer yang paling berpengaruh
- Grant Wood
- James Montgomery
- Norman Rockwell
- Desainer lainnya
- Fred G. Johnson
- Joe Shuster
- Raymond Loewy
Ciri-ciri style
- Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan kolase.
- Telah mengenal prinsip title dan sub tilte.
- Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi.
- Over Sentimental
- Vulgar
Latemodern
Latar belakang
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika.
Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang
modernist. Muncullah karya-karya yang menjunjung simplicity dan
non-decorative. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami zaman
keemasannya. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh
lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai
macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain. Salah satunya yaitu
teknik gunting-tempel yang muncul sebagai inovasi pada masa ini.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
Desainer paling berpengaruh
- Paul Rand
- Saul Bass
- Lester Beall
- Desainer lainnya
- Max Huber
- Joseph Binder
- Alvin Lustig
Ciri-ciri style
- Berprinsip simplicity
- Komunikasi yang terkonsep
- Cerdas dan kreatif
- Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing
Swiss
Latar belakang
Swiss memliki pengaruh besar tehadap perkembangan dunia desain grafis selama lebih dari dua dekade. Terutama dalam area desain corporate identity.
Para desainer Swiss adalah para desainer yang sangat perfeksionis dalam
bentuk dan tipografi sans serif serta desainnya yang minimalis dan
lebih mengutamakan pesan yang disampaikan. Desain yang simetris dan
simetris didapatkan dari pemanfaatan grid-grid untuk mengorganisir
elemen-elemen grafis dalam sebuah karya.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Grasset
- Steinlen
- Felix Vallotton
- Desainer lainnya
- Burkhard Mangold
- Emil Cardinaux
- Otto Baumberger
- Niklaus Stoecklin
- Anton Stankowski
Ciri-ciri style
a.Dingin dan impersonal b.Asimertris dan simetris c.Penggunaan grid
dalam proses desain d.Minimalis e.Mayoritas Menggunakan jenis fonts Sans
Serif
Psychedelia
Latar belakang
Psychedelia muncul beriringan dengan budaya hippies yang berkembang
pada tahun 60-an di daerah Haight Ashbury, San Fransisco. Nama
psychedelic berkaitan erat dengan psychedelic drugs yang popular di
kalangan kaum muda pada saat itu, terutama seringkali ditemui
penggunaannya pada konser-konser music rock. Poster artis berusaha untuk
menangkap kesan visual penglihatan para pengguna drugs pada saat sedang
‘fly’. Gaya-gaya tipografi pada Psychedelic terpengaruh oleh Art
Nouveau, tetapi terdapat pemadatan, bentuknya curvilinear dan berupa
handwriting. Pada pewarnaan terpengaruh gaya Pop Art
denganwarna-warnanya yang mencolok dan ramai.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
Desainer paling berpengaruh
- Victor Moscoso
- Wes Wilson
- Rick Griffin
- Desainer lainnya
- Milton Glaser
- Peter Max
- Lee Conklin
Ciri-ciri style
- Penggunaan warna-warna yang mencolok dan ramai
- Tipografi handwritingdan curvilinear shapes
- Keterbacaan tipografi rendah
- Fontyang unik dan khas
Contemporary
Latar belakang
Contemporary tidaklah termasuk dalam perkembangan Desain Grafis,
karena ini adalah kumpulan dari berbagai macam aliran-aliran desain yang
sedang berkembang pada sekitar tahun `1965 hingga sekarang.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Niklaus Toxier
- Gregory Cutshaw
- Damia Mattews
- Desainer Lainnya
- Tibor Kalman
- Rubin Cordano
- Fabien Ferri
- Mcray Mackleby
Ciri-ciri style
- Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
TOMMY gunaan teknik fotografi yang semakin berkembang
- Penggunaan letterforms sebagai image
Crdit:
Komentar
Posting Komentar